Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Tax Advertisement

Tax Advertisement
SELURUH PELAYANAN PAJAK TIDAK DIPUNGUT BIAYA---MEMBAYAR PAJAK DENGAN JUJUR DAN BENAR UNTUK MEMBANGUN KEMANDIRIAN BANGSA

Senin, 29 Oktober 2012

Workshop Pengukuran Dan Pemetaan Objek Pajak PBB: Sebuah Sinergi Optimalkan Potensi Pajak

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Objek PBB Perdesaan dan Perkotaan adalah Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Dalam undang-undang, PBB dikenakan untuk semua sektor: Bumi : Permukaan bumi (tanah dan perairan) dan tubuh bumi yang ada di pedalaman serta laut wilayah kabupaten/kota. Bangunan : Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan pedalaman dan/atau laut. Guna terus meningkatkan penggalian potensi dalam usahanya meningkatkan penerimaan negara, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) senantiasa membuat terobosan baru dalam pemungutan pajak. Salah satu terobosan baru yang dimaksud adalah memperbaharui teknik pengukuran dan pemetaan objek pajak PBB sektor Perkebunan, Perhutanan dan Pertambangan (P3) melalui Workshop yang diadakan untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah. Acara ini diselenggarakan di Avilla Ballroom Hotel Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada tanggal 16-18 oktober 2012 dengan dibuka oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pangkalan Bun, Tri Wibowo. “Diharapkan adanya kesamaan visi dan yang baik dari Penilai PBB untuk kemudian disinergikan dalam usaha penggalian Potensi Pajak.”ujarnya. Pada hari pertama, peserta dibekali dengan pengetahuan tentang teknik-teknik penilaian kebun. Pentingnya persiapan juga harus didahulukan dengan memahami cara setting GPS, menentukan letak pusat GPS dan persiapan pembuatan camp. Hari pertama diakhiri dengan melakukan pengukuran untuk halaman hotel Avilla. Tak berhenti sampai di situ, hari kedua dilanjutkan dengan pengukuran pada lokasi riil kebun. Kegiatan pengukuran terbagi dalam 5 tim dan dilakukan pada 1/10 luas kebun milik PT. Surya Sawit Sejati. Hal ini bertujuan agar para peserta workshop memahami rintangan dan hambatan yang ada ketika pelaksanaan pengukuran dan pemetaan di areal kebun. Terbukti dengan adanya banyak rintangan seperti ban kempes, mobil terperosok lumpur maupun mobil mogok terjadi tanpa diduga. “Inilah pentingnya persiapan, dengan adanya kendala seperti ini menjadi cerminan bahwa penilaian lapangan tidak semudah duduk di atas meja.” ujar Kuat Santosa, Penilai PBB Muda Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian Kantor Pusat DJP. Hari ketiga merupakan hari di mana peserta workshop mengolah hasil yang terekam pada GPS masing-masing tim menjadi sebuah peta. Diperlukan adanya Digitasi hasil pengolahan data, sehingga koordinat pada GPS dapat tergambar dalam sebuah peta yang tersaji secara utuh. Dengan adanya Pengukuran yang akurat, ditambah dengan Peta tahun tanam dan Peta varietas, maka kita mengetahui produksi riil perusahaan sawit yang lantas dapat menjadi awal penggalian potensi yang optimal bagi para Account Representative. Sebuah Kata kunci. Sinergi. disadur dari : http://www.pajak.go.id/content/news/workshop-pengukuran-dan-pemetaan-objek-pajak-pbb-sebuah-sinergi-optimalkan-potensi

0 komentar:

Posting Komentar

 

Iklan Layanan Masyarakat

Iklan Layanan Masyarakat